"Saya juga agak miris akhirnya pengangguran kok bertambah, ada satu bab fenomena baru. Kami bersyukur bahwa di Astra tidak terjadi (PHK) sampai hari ini, kami tak melakukan tersebut," kata Prijono saat acara Workshop Wartawan Pasar Modal 2013 di Bandung, Jawa Barat, Sabtu (9/11/2013).
Menurutnya, komunikasi yang baik antara karyawan dan pimpinan perlu dijaga agar "letupan-letupan' di dalam perusahaan bisa diatasi dengan baik.
"Tenaga kerja menurut saya walaupun ada letupan-letupan, di kami nampak-nampaknya lebih adem, kami yang penting ada komunikasi yang baik antara pihak-pihak perusahaan dan perwakilan karyawan ini penting harus dijaga," ujar dia.
Yang tak kalah penting, Prijono menjelaskan, posisikan karyawan sebagai aset berharga bagi perusahaan sehingga perusahaan akan menjaga baik-baik segala aset yaang dimilikinya.
"Jangan lupa even karyawan sekecil apa pun di Astra itu aset. Kami karyawannya sudah 190 ribu, ini adalah domino efek kalau sampai terjadi apa-apa," terang dia.
Prijono mengaku, pihaknya tidak hanya sebatas memberikan UMP kepada para karyawannya melainkan tunjangan-tunjangan lain.
"Rata-rata pegawai kami juga mendapat lembur jadi tidak hanya dapat UMP, lembur dan akhir tahun dapat bonus. Di kita hampir nggak ada yang cuma terima UMP. Jadi sama-sama enak kitalah," katanya.
Di samping itu, Prijono mengakui jika saat ini memang bukan era tenaga kerja murah tapi meningkatkan produktivitas agar bisa mendapatkan hasil yang tinggi.
"Tapi harus dikui kalau kenaikan UMP jauh dari batas wajar siapa pun nggak kuat kalau tidak diimbangi dengan produktivitas yang baik, jadi yang SBY katakan bahwa sekarang bukan lagi era tenaga murah di Indonesia itu benar, yang perlu ditingkatkan produktivitas," tandasnya.
Sumber : Detik.com
Analisis :
Kenaikan UMP tanpa adanya produktivitas yang baik akan mengakibatkan kerugian pada perusahaan-perusahaan yang nantinya imbas nya adalah PHK besar-besaran. Karena beban perusahaan semakin bertambah sedangkan profitnya tidak bertambah,
0 comments:
Post a Comment